Tata Cara Evaluasi Lomba Gerak Jalan - foldersoal.com
Thursday, May 28, 2015
Edit
Tata Cara Penilaian Lomba Gerak Jalan_Kegiatan gerak jalan sudah dikenal di Indonesia semenjak masa penjajahan. Pada zaman perjuangan, pemuda-pemuda Indonesia sudah dilatih gerak jalan sambil mengangkat senjata. Gerak jalan dilakukan untuk melatih kepatuhan, kedisiplinan, menumbuhkan rasa tanggung jawab serta meningkatkan ketangkasan jasmani. Gerak jalan juga dilakukan sebagai sarana untuk mempererat rasa persaudaraan, serta meningkatkan rasa nasionalisme dan semangat persatuan dan kesatuan antar pemuda-pemuda pejuang kemerdekaan.
Gerak jalan sendiri mempunyai makna gerakan tangan dan kaki yang dilakukan gotong royong dengan teratur dan disertai dengan berjalan kaki. Gerakan ini biasanya dilakukan secara berkelompok, berjalan menelusuri rute yang telah ditentukan.
Menjelang hari kemerdekan 17 Agustus atau hari besar nasional lainnya, umumnya banyak pihak yang mengadakan perlombaan gerak jalan, contohnya Dinas Pendidikan mengadakan lomba gerak jalan siswa SD/SMP/SMA/SMK, Pemerintah tingkat kecamatan/kabupaten/provinsi mengadakan lomba gerak jalan bapak-bapak atau ibu-ibu dari para pegawainya, dll. Panitia lomba biasanya mempunyai ketentuan tersendiri dalam menilai suatu lomba gerak jalan. Nah, kalau Anda suatu ketika terpilih sebagai panitia atau menjadi penerima lomba gerak jalan, ada baiknya Anda mengetahui ihwal tata cara evaluasi lomba gerak jalan.
Ada beberapa hal yang menjadi materi evaluasi dalam pelaksanaan lomba gerak jalan. Selain evaluasi perseorangan menyerupai perilaku berdiri, perilaku start dan perilaku berjalan anggota tim, ada juga evaluasi tim secara keseluruhan. Antara lain ketepatan waktu, keseragaman tim, keindahan barisan, kekompakan barisan dan keutuhan tim.
Tata Cara Penilaian Lomba Gerak Jalan
1. Keseragaman Tim
Nilai bagi keseragaman tim mencakup keseragaman pakaian yang digunakan oleh penerima dan keseragaman gerak tim. Jika terdapat anggota tim yang menggunakan pakaian yang berbeda dengan anggota tim lainnya dalam satu tim, maka sanggup mendapat pengurangan nilai. Begitu juga kalau terdapat ketidakseragaman gerak dalam tim, tim tersebut sanggup dikurangi nilainya.
2. Keindahan Barisan
Tidak hanya gerakan yang seragam yang mendapat penilaian, tapi keindahan dari barisan tim juga mempunyai nilai tersendiri. Walau gerakan tim cukup seragam tapi kalau barisan tidak diatur dengan rapi, maka sanggup mengurangi evaluasi tim tersebut.
Seperti contohnya mengatur barisan tidak diadaptasi dengan tinggi tubuh penerima tim. Anggota tim yang berbadan tinggi ditempatkan di tengah barisan sedangkan anggota yang tidak cukup tinggi di depan dan belakangnya, sanggup menciptakan barisan tampak tidak teratur dan dikenai pengurangan nilai.
Selain itu, kalau tim melaksanakan perubahan gugusan barisan ketika sedang berjalan, tim juga sanggup dikenai pengurangan nilai.
3. Kekompakan Tim
Tim yang kompak tentu mempunyai nilai tambah pada ketika penilaian. Biasanya dalam lomba terdapat hukum yang melarang anggota tim makan dan minum ketika lomba sedang berjalan. Tim yang melanggar hukum tersebut sanggup dinilai tidak kompak dan sanggup dikenai pengurangan nilai.
Jika hukum lomba mengharuskan penerima untuk menciptakan ajakan atau yel-yel, maka kekompakan tim ketika menyerukan yel-yelnya juga disertakan sebagai materi penilaian. Selain itu kreatifitas dalam menciptakan yel-yel juga sanggup menjadi materi evaluasi kekompakan tim.
4. Keutuhan Tim
Saat mengikuti lomba, jumlah anggota dalam tim dari awal lomba sampai selesai harus sama. Jika pada final lomba terdapat tim yang anggotanya tidak lengkap, maka tim tersebut sanggup mendapat pengurangan nilai.
5. Ketepatan Waktu
Ketepatan waktu yang dihitung dalam lomba ialah lamanya penerima menuntaskan lomba menempuh jarak yang telah ditentukan. Dalam memilih nilai untuk ketepatan waktu, perlu diperhitungkan adanya pelengkap waktu bagi penerima untuk beristirahat.
Jika dari hasil evaluasi di atas terdapat dua tim yang sama, maka penentuan juara dilihat dari penerima yang berhasil menuntaskan lomba terlebih dahulu.
Itulah beberapa tata cara evaluasi lomba gerak jalan. Semoga bermanfaat bagi Anda yang ingin menjadi panitia lomba atau ingin mengikuti lomba gerak jalan. Berbagai Sumber
Gerak jalan sendiri mempunyai makna gerakan tangan dan kaki yang dilakukan gotong royong dengan teratur dan disertai dengan berjalan kaki. Gerakan ini biasanya dilakukan secara berkelompok, berjalan menelusuri rute yang telah ditentukan.
Menjelang hari kemerdekan 17 Agustus atau hari besar nasional lainnya, umumnya banyak pihak yang mengadakan perlombaan gerak jalan, contohnya Dinas Pendidikan mengadakan lomba gerak jalan siswa SD/SMP/SMA/SMK, Pemerintah tingkat kecamatan/kabupaten/provinsi mengadakan lomba gerak jalan bapak-bapak atau ibu-ibu dari para pegawainya, dll. Panitia lomba biasanya mempunyai ketentuan tersendiri dalam menilai suatu lomba gerak jalan. Nah, kalau Anda suatu ketika terpilih sebagai panitia atau menjadi penerima lomba gerak jalan, ada baiknya Anda mengetahui ihwal tata cara evaluasi lomba gerak jalan.
Ada beberapa hal yang menjadi materi evaluasi dalam pelaksanaan lomba gerak jalan. Selain evaluasi perseorangan menyerupai perilaku berdiri, perilaku start dan perilaku berjalan anggota tim, ada juga evaluasi tim secara keseluruhan. Antara lain ketepatan waktu, keseragaman tim, keindahan barisan, kekompakan barisan dan keutuhan tim.
Tata Cara Penilaian Lomba Gerak Jalan
1. Keseragaman Tim
Nilai bagi keseragaman tim mencakup keseragaman pakaian yang digunakan oleh penerima dan keseragaman gerak tim. Jika terdapat anggota tim yang menggunakan pakaian yang berbeda dengan anggota tim lainnya dalam satu tim, maka sanggup mendapat pengurangan nilai. Begitu juga kalau terdapat ketidakseragaman gerak dalam tim, tim tersebut sanggup dikurangi nilainya.
2. Keindahan Barisan
Tidak hanya gerakan yang seragam yang mendapat penilaian, tapi keindahan dari barisan tim juga mempunyai nilai tersendiri. Walau gerakan tim cukup seragam tapi kalau barisan tidak diatur dengan rapi, maka sanggup mengurangi evaluasi tim tersebut.
Seperti contohnya mengatur barisan tidak diadaptasi dengan tinggi tubuh penerima tim. Anggota tim yang berbadan tinggi ditempatkan di tengah barisan sedangkan anggota yang tidak cukup tinggi di depan dan belakangnya, sanggup menciptakan barisan tampak tidak teratur dan dikenai pengurangan nilai.
Selain itu, kalau tim melaksanakan perubahan gugusan barisan ketika sedang berjalan, tim juga sanggup dikenai pengurangan nilai.
3. Kekompakan Tim
Tim yang kompak tentu mempunyai nilai tambah pada ketika penilaian. Biasanya dalam lomba terdapat hukum yang melarang anggota tim makan dan minum ketika lomba sedang berjalan. Tim yang melanggar hukum tersebut sanggup dinilai tidak kompak dan sanggup dikenai pengurangan nilai.
Jika hukum lomba mengharuskan penerima untuk menciptakan ajakan atau yel-yel, maka kekompakan tim ketika menyerukan yel-yelnya juga disertakan sebagai materi penilaian. Selain itu kreatifitas dalam menciptakan yel-yel juga sanggup menjadi materi evaluasi kekompakan tim.
4. Keutuhan Tim
Saat mengikuti lomba, jumlah anggota dalam tim dari awal lomba sampai selesai harus sama. Jika pada final lomba terdapat tim yang anggotanya tidak lengkap, maka tim tersebut sanggup mendapat pengurangan nilai.
5. Ketepatan Waktu
Ketepatan waktu yang dihitung dalam lomba ialah lamanya penerima menuntaskan lomba menempuh jarak yang telah ditentukan. Dalam memilih nilai untuk ketepatan waktu, perlu diperhitungkan adanya pelengkap waktu bagi penerima untuk beristirahat.
Jika dari hasil evaluasi di atas terdapat dua tim yang sama, maka penentuan juara dilihat dari penerima yang berhasil menuntaskan lomba terlebih dahulu.
Itulah beberapa tata cara evaluasi lomba gerak jalan. Semoga bermanfaat bagi Anda yang ingin menjadi panitia lomba atau ingin mengikuti lomba gerak jalan. Berbagai Sumber